Teori-Teori Belajar
TEORI-TEORI BELAJAR YANG DIGUNAKAN
GURU SAAT PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi ujian akhir semester ganjil
mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Nuur Wachid Abdul Majid,S.Pd.M.Pd
Disusun oleh :
Qonitah Umi Sabarni ( 1800590 )
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS
PURWAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di
dalam proses belajar dan mengajar ada berbagai kendala.Kendala tersebut bisa
berupa kondisi pembelajaran yang membosankan ,siswa yang kurang memerhatikan
dan tidak mau mendengarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Teori belajar dimunculkan oleh para
ahli psikologi pendidikan setelah mereka mengalami kesulitan umtuk menjelaskan
proses belajar secara menyeluruh.Dengan adanya teori belajar diharapkan guru
dapat mengkondisikan kelas senyaman mumgkin.
Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah lakusepertipeningkatankecakapan,pengetahuan,sikap,kebiasaan,pemahaman,keterampilan,daya
pikir dan kemampuan-kemamuan yang lain.Belajar juga merupakan proses dimana
seseorang berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,berlatih,merubah tingkah
laku atau tanggaan yang disebabkan oleh pengalaman.Menurut Winkel,belajar
adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif dalam lingkungan ,yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengelolaan pemahaman.Belajar merupakan
suatu kegiatan yang sering dilakukan setia hari oleh semua orang.ada hakikatnya
manusia senang sekali memperlajari hal-hal baru,dan dengan belajar manusia
dapat menjadi manusia yang bermanfaat
bagi dirinya dan lingkungannya.
Pembelajaran
adalah proses interaksi antara peserta didik/siswa dengan pendidik/guru dam
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi.Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No.20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah ” proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Teori adalah seperangkat azaz tentang
kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip
yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya.Menurut Mc Keachine
dalam grendel 1991 : 5 (Hamzah Uno, 2006:4),Teori adalah seperangkat azaz yang
tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia nyata.
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat
tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar
kelas.
Pengertian guru menurut
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.Guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik,mengajar,membimbing ,mengarahkan ,melatih,menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada endidikan anak usia dini melalui jalur
formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
B.Rumusan
Masalah
1.Pengertian Belajar?
2. Pengertian teori belajar ?
3.Macam-macam teori belajar yang
digunakan guru saat pembelajaran ?
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk
mengetahui pengertian dari belajar.
2.Untuk
mengetahui pengertian dari teori belajar.
3.Untuk
mengetahui macam-macam teori belajar yang digunakan guru saat pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Belajar
Belajar merupakan sebuah proses
dimana seseorang dari yang tidak mengetahui sesuatu menjadi tahu sesuatu.
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam keperibadian manusia dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitastingkahlakusepertipeningkatankecakapan,pengetahuan,sikap,kebiasaan,pemahaman,keterampilan,daya
pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi
melalui latihan dan pengalaman.
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis. Belajar dapat membawa perubahan pada si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis. Belajar dapat membawa perubahan pada si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.
B.Pengertian Teori Belajar
Teori
adalah seperangkat azaz tentang
kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip
yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya.Menurut Hamzah (
2003:26 ) menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi yang
didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari
satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat
dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya.
Teori belajar adalah suatu teori yang di
dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara
guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
maupun di luar kelas. Jadi teori belajar adalah sebuah konsep yang abstrak yang membantu
peserta didik untuk belajar.
C.Macam –Macam Teori Belajar
Dengan adanya hasil penelitian dari
ilmu psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia yang di terapkan di dunia
pendidikan,lahirlah pula berbagai teori tentang belajar.Teori-teori ini akan
digunakan guru sebagai landasan untuk menciptakan suatu metode-metode
pembelajaran.Teori yang digunakan juga sesuai dengan ilmu psikologi yang
digunakan dalam bidang pendidikan. Di dalam masa perkembangan psikologi
pendidikan ini muncullah teori-teori belajar yang lahir dari psikologi
pendidikan,diantaranya yaitu:
1. Teori
Belajar Behavioristik
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang
dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman. Teori behavioristik adalah sebuah teori
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut teori behavioristik,
belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Seseorang telah dianggap belajar sesuatu jika ia
dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Menurut teori ini yang terpenting
adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau otput yang
berupa respon.Dalam teori belajar ini yang dipentingkandan dinilai yakni hasil
dari kegiatan belajar tersebut.
Berikut
adalah tokoh-tokoh dari teori behavioristik:
a. Edward L. Thordike
Menurut
teori ini, belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara stimulus
dan respon. Thorndike menekankan bahwa belajar terdiri atas pembentukan ikatan
atau hubungan-hubungan antara stimulus-respons yang terbentuk melalui
pengulangannya.
b.
Ivan Petrovitch Pavlov
Teori
ini dilatarbelakangi oleh percobaan Pavlov dengan keluarnya air liur. Air liur
akan keluar apabila anjing melihat atau mencium bau makanan. Dalam percobaanya
Pavlov membunyikan bel sebelum memperlihatkan makanan pada anjing. Setelah
diulang berkali- kali ternyata air liur tetap keluar bila bel berbunyi meskipun
makananya tidak ada. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku individu dapat
dikondisikan. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengondisikan pembentukan
suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Kebiasaan makan atau mandi pada
jam tertentu, kebiasaan berpakaian, masuk kantor, kebiasaan belajar, bekerja
dll. Terbentuk karena pengkondisian.
c. Burrhus Frederic Skinner
Menurut
Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi
dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku,
tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya
respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus
yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan
memengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki
konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi munculnya
perilaku.
Oleh
karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami
hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang
mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon
tersebut.
2.Teori
Belajar Kognitivistik (Kognitif)
Teori belajar kognitif berasal dari pandangan Kurt Lewin (1890-1947),
seorang Jerman yang kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat. Psikologi kognitif lebih
menekankan pendidikan sebagai proses internal mental manusia termasuk bagaimana
orang berfikir, merasakan, mengingat, dan belajar. Psikolagi kognitif
menyebutkan bahwa belajar adalah peristiwa mental, bukan peristiwa perilaku
fisik meskipun hal-hal yang bersifat behavioral kadang-kadang tampak kesat mata
dalam setiap peristiwa belajar manusia.Dalam teori belajar ini yang
dipentingkan dan yang dinilai yakni proses dari kegiatan belajar tersebut.
Berikut adalah tokoh-yokoh dari teori kognitif :
a.
Gestalt
Teori
ini dikenal juga dengan sebutan field theory atau insight full
learning. Menurut teori gestalt, manusia bukan sekedar makhluk reaksi yang
berbuat atau bereaksi jika ada perangsang yang memengaruhinya. Akan tetapi,
manusia adalah individu yang merupakan bulatan fisik dan psikis. Manusia
menurut gestalt, adalah makhluk bebas. Ia bebas memilih cara untuk bereaksi dan
menentukan stimulus yang diterima atau stimulus yang ditolaknya. Dengan demikian,
belajar menurut psikolagi gestalt bukan sekedar proses asosiasi antara stimulus
dan respons yang lama makin kuat tetapi karena adanya latihan-latihan atau
ulangan-ulangan.
b. Jean
Piaget
Menurut
Jean Piaget (1975) salah seorang penganut aliran kognitif yang kuat, bahwa
proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu: Proses asimilasi
adalah proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif
yang sudah ada dalam benak siswa. Akomodasi adalah penyesuaian struktur
kognitif ke dalam situasi yang baru. Equilibrasi adalah penyesuain
berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Implikasi Teori Kognitif
Piaget dalam pembelajaran, yaitu perkembangan kognitif sebagian besar
bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi
dengan lingkungannya, yaitu bagaimana anak secara aktif mengkontruksi
pengetahuannya.
c. Burner
Menurut
pandangan Brunner (1964) bahwa teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan
teori pembelajaran itu bersifat preskriptif. Misalnya, teori penjumlahan,
sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara mengajarkan
penjumlahan.
3.Teori
Konstruktivistik
Teori konstruksivisme belajar adalah
proses untuk membanguin pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan.
Artinya siswa akan cepat memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangu atas
dasar realitas yang ada di dalam masyarakat. Konstruktivisme sebagai deskripsi
kognitif manusia seringkali diasosiasikan dengan pendekatan paedagogi yang
mempromosikan learning by doing. Teori ini memberikan keaktifan terhadap
manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi,
dan hal lain yang diperlakukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Menurut teori ini pembentukan
pengetahuan terjadi sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas yang
dihadapinya. Dalam perkembangan kemudian, teori ini mendapat pengaruh dari
disiplin psikologi terutama psikologi kognitif Piaget yang berhubungan dengan
mekanisme psikologis yang mendorong terbentuknya pengetahuan. Menurut kaum
konstruktivis, belajar merupakan proses aktif siswa mengkostruksi pengetahuan.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut
dapat ditarik sebuah inferensi bahwa menurut teori konstruktivisme belajar
adalah proses mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengabstraksi pengalaman
sebagai hasil interaksi antara siswa dengan realitas baik realitas pribadi,
alam, maupun realitas sosial. Proses konstruksi pengetahuan berlangsung secara
pribadi maupun sosial. Proses ini adalah proses yang aktif dan dinamis. Beberapa
faktor seperti pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan kognitif dan lingkungan
sangat berpengaruh dalam proses konstruksi makna.Argumentasi para konstruktivis
memperlihatkan bahwa sebenarnya teori belajar konstrukvisme telah banyak
mendapat pengaruh dari psikologi kognitif, sehingga dalam batas tertentu aliran
ini dapat disebut juga neokognitif.Dalam teori konstruktivitas ini siswa diberi
peluang atau kesempatan untuk mencari berbagai pengetahuan yang ada dan yang
dibutuhkan,tetapi tetap sesuai dengan koridor kurikulum yang ada.
4.Teori
Humanistik
Tujuan
dari teori humanistik adalah memanusiakan manusia. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik
untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam
mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Teori
ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada
belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia
keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan
manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
Dalam
teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Jadi, teori belajar
humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya
sendiri.
Berikut
tokoh-tokoh teori humanistik:
a. Carl
Rogers
Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar
dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar
yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual
maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar
humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik.
Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan
belajar siswa menurut
pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif
dalam :
(1) membantu menciptakan suasana kelas yang kondusif agar siswa bersikap
positif terhadap belajar,
(2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan
kebebasan kepada siswa untuk belajar,
(3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka
sebagai kekuatan pendorong belajar,
(4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada
siswa,
(5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa
sebagaimana adanya.
b. Arthur Combs
Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1)
adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi
dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan
dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah tertera
di atas dapat disimpulkan bahwa,belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam
keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan,pengetahuan,sikap,kebiasaan,pemahaman,keterampilan,daya pikir dan
kemampuan-kemampuan yang lain.
Dalam
proses belajar tentunya ada sebuah teori belajar.Teori belajar itu sendiri
adalah suatu teori yang di dalamnya
terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan
siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun
di luar kelas.
Seorang guru tentunya menggunakan
landasan teori-teori belajar tersebut untuk membuat sebuah metode pembelajaran
yang sesuai dengan keadaan siswa dan situasi lingkungan dalam sebuah kelas
ataupun diluar kelas.
Ada beberapa macam teori belajar
yang lahir di dalam masa perkembangan psikologi pendidikan,diantaranya yaitu:
1. Teori
Behavioristik,
Menurut teori ini belajar adalah suatu perubahan
dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antar stimulus dan respon.
2. Teori
Kognitivistik,
Menurut teori ini belajar adalah sebuah proses
penyelidikan dan enemuan spontan.
3. Teori
Konstruktivistik,
Menurut teori ini belajar adalah proses untuk
membanguin pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan.
4. Teori
Humanistik,
Menurut teori ini tujuan belajar adalah memanusiakan
manusia.Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal
diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi
Lestari. (2013). “Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran”[Online] http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/teori-teori-belajar-dan-pembelajaran.html?m=1
,diakses tanggal 26 Desember 2018.
Latifah Rida. (2015). “Pengertian Belajar dan
Macam-Macam Teori Belajar” [Online] http://ridalatifah.blogs.uny.ac.id/2015/11/18/pengertian-belajar-dan-macam-macam-teori-belajar/
,diakses tanggal 26 Desember 2018.
Azizah Hidayati. (2015). “Makalah Teori
Belajar” [Online]. http://hazizah01.blogsot.com/2015/01/makalah-teori-belajar_3html?m=1
,diakses tanggal 27 Desember 2018.
http://perkuliahanpgsd.blogspot.com/2015/11/makalah-teori-belajar.html?m=1
,diakses tanggal 27 Desember 2018.
Komentar
Posting Komentar